Wajib Tahu! Cara Menghitung Upah Borongan Tukang Bangunan

Membangun atau merenovasi rumah dengan sistem borongan tukang bangunan bisa menjadi pilihan yang bijaksana. Namun, untuk menentukan harga borongan per m2 atau per meter persegi, Anda perlu memahami cara menghitungnya dengan tepat. Rincian harga borongan bangunan per meter dan kualitas material harus dipertimbangkan agar pekerjaan sampai rumah benar-benar siap huni. Artikel ini akan membantu Anda memahami cara menghitung upah borongan tukang bangunan dan membuat perencanaan keuangan yang tepat dalam membangun atau merenovasi rumah.
Baca Juga: Mengenal Model Paving Block Halaman Rumah
Perbedaan Sistem Upah Borongan Tukang Bangunan dan Tukang Harian
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara menghitung upah borongan tukang bangunan, alangkah baiknya mengetahui perbedaan dari tukang Borongan dan tukang harian. Biaya jasa tukang harian tentu lebih besar daripada tukang Borongan karena hasil pekerjaannya lebih berkualitas dan detail.
Pekerja bangunan harian yang dipilih tentu sesuai dengan keahliannya sehingga hasil pekerjaannya pun lebih rapi dan sesuai permintaan. Berbeda dengan tukang Borongan yang mengejar target waktu penyelesaiannya. Maka dari itu, seringkali hasil pekerjaannya kurang rapi dan kurang maksimal.
Perbedaan dari tukang Borongan serta tukang harian bisa dikenali dari sisi pengawasannya. Pekerja harian dengan masa kerja 14 hari biasanya akan diawasi oleh mandor. Sedangkan tukang Borongan, pekerjaannya sering diawasi oleh bos borong yang lebih fokus pada anggaran biaya bangunan. Tidak sama dengan mandor yang lebih fokus pada kualitas pekerjaan.
Hak dan kewajiban dari tukang Borongan dan harian juga berbeda. pekerja berhak memperoleh upah harian, THR dan jaminan kesehatan sesuai dengan ketetapan dari mandornya. Tukang Borongan tidak mendapatkan hak tersebut kecuali upahnya sesuai dengan perjanjian dan jaminan lainnya ditanggung oleh bos borong.
Kelebihan dan Kekurangan Tukang Bangunan Borongan
Sistem upah Borongan memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa dijadikan sebagai bahan referensi. Beberapa kelebihannya yaitu tukang Borongan mengetahui pasti jumlah upah yang diterima, biaya jasa Borongan yang lebih murah dan pembangunan lebih cepat karena semakin lama pembangunan, maka semakin sedikit margin untung yang diperoleh tukang.
Adapun kekurangan dari menggunakan jasa tukang harian yaitu anda perlu menyediakan biaya pembangunan dengan jumlah lebih besar dalam satu waktu sekaligus. Ada juga kecenderungan tukang Borongan yang ingin segera selesai tanpa memperhatikan kualitas pekerjaannya. Maka dari itu, membutuhkan pengawasan dan kerjasama yang efektif dengan mandor.
Kelebihan dan Kekurangan Tukang Bangunan Harian
Dengan menggunakan tukang bangunan harian, anda tidak perlu menyiapkan dana dalam jumlah besar sekaligus karena bisa dicicil harian. Dengan bekerja terus menerus, jenis tukang bangunan ini tidak memiliki kesempatan menganggur sehingga hasilnya lebih detail. Namun, pengawasan yang ketat dibutuhkan dan lebih cocok digunakan untuk renovasi rumah atau pembangunan skala kecil.
Cara Menghitung Upah Borongan Tukang Bangunan
Setelah mengetahui perbedaannya, kini waktunya mengetahui cara menghitung upah borongan tukang bangunan. Adapun rumus sederhana untuk mencari biaya upah Borongan adalah berdasarkan total luas meter persegi yaitu harga Borongan dikali dengan luas bangunan. Misalnya, luas rumah 63 m2 dengan harga borongan upah per m2 1 juta, jika dikali, maka hasilnya adalah Rp 63 juta.
Tips Memilih Jasa Borongan
Pemilihan jasa tukang pemborong yang terpercaya dan berkualitas tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Pastikan bahwa ia memiliki pengalaman kerja dan keahlian. Anda bisa mencari tahu dari kerabat, keluarga atau tetangga. Jangan lupa juga cari tahu keahlian yang dimiliki untuk disesuaikan dengan kebutuhan anda, seperti di bidang kayu, batu atau besi.
Anda bisa menanyakan kapasitas tukang bangunan dan orang yang pernah bekerja sama dengannya. Mintalah referensi pekerja bangunan dari orang sekitar yang terpercaya. Anda juga bisa melihat hasil pekerjaan sebelumnya yang pernah dikerjakan agar mengetahui kapasitas pekerjaannya.
Tetapkan tenggat waktu dan jelaskan kepada pekerja. Biasanya, tukang bangunan memberikan honor rata-rata yang sesuai dengan waktu kerja sehingga anda bisa meminta keterangan rinciannya. Selain itu, anda juga perlu membuat kontrak tercatat yang terdiri dari apa yang ditangani, jumlah bayaran, waktu hingga bahan yang digunakan.
Jasa pekerja bangunan rombongan terbaik tentu menawarkan akurasi biaya. Sebab, biaya proses pembangunannya sangat fluktuatif sehingga pekerja yang akan diajak bekerja sama wajib memiliki bukti yang disetujui oleh pemilik properti. Pastikan juga tukang banguna tersebut menyediakan garansi pengerjaan agar terhindar dari permasalahan pembangunan.
Dalam memilih tukang bangunan borongan, anda beberapa hal yang perlu dijadikan bahan pertimbangan. Perlu dicatat bahwa pekerja borongan cenderung mengerjakan pekerjaan yang lebih rumit sehingga cocok bagi anda yang tengah melakukan pembangunan atau renovasi dalam skala besar.
Sistem borongan juga membuat pekerjaan lebih cepat selesai. Hal ini karena mereka telah dibayar atas satu pekerjaan yang diminta dan bukan dari waktu yang dihabiskan. Maka dari itu, tukang bangunan borongan mengerjakan pembangunan dengan cepat untuk menghemat lebih banyak waktu.
Itulah penjelasan mengenai tukang bangunan mulai dari perbedaan, upah, cara memilih hingga cara menghitung upah borongan tukang bangunan. Perlu diketahui bahwa kedua jenis pekerja bangunan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Maka dari itu, anda perlu menyesuaikan dengan kebutuhan pembangunan rumah anda.